Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir Perkotaan di Kota Tarakan

Penulis

  • Jafar Sidik adminjureka Universitas Borneo Tarakan

Abstrak

Pesisir pantai perKotaan di Tarakan bukan pantai berpasir, melainkan pantai berlumpur, sehingga masih dapat didirikan bangunan di atas sebagaimana yang kondisi selama ini. Pesisir barat Kota Tarakan, memiliki peran besar dalam menggerakan roda perekonomian Kota, sebagai daerah yang pertama terbangun. Pemukiman pesisir yang berada di pusat Kota dengan aktivitas penduduk dominan nelayan, petambak atau pedagang pasar, dan usaha lain yang berhubungan dengan perikanan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi kondisi sosial masyarakat pesisir perKotaan di Kota Tarakan, dan menganalisis seberapa besar pendapatan rata-rata masyarakat pesisir perKotaan di Kota Tarakan. Kondisi sosial masyarakat pesisir perKotaan di Kota Tarakan bersifat homogen dominan berasal dari Sulawesi yaitu suku Bugis dan Makassar sebesar 75% sedangkan suku asli Tarakan yaitu Tidung sebesar 3,33% dan suku Bulungan 3,33%. Seluruhnya penduduknya beragama Islam. Berpendidikan rendah sebanyak 74%, tamat SD 42% dan 23% berpendidikan SMP, 9% tidak tamat SD, dengan jenis rumah tangga keluarga sedang sebanyak 64% memiliki jumlah keluarga 4 sampai dengan 6 orang. Bekerja sebagai nelayan baik sebagai nelayan tangkap maupun budidaya tambak. Secara ekonomi masyarakat pesisir perKotaan di Kota Tarakan tergolong miskin, dengan pendapatan rata-rata per kapita sebesar Rp.699.059. sedangkan pendapatan rata-rata per KK sebesar Rp.3.075.900. pendapatan masyarakat dominan berada pada rentang Rp.800.000,- sampai dengan Rp.2.575.000,- sebanyak 53,18%, dengan jumlah tanggungan rata-rata antara 4 hingga 5 orang. 

Diterbitkan

2023-02-16

Cara Mengutip

adminjureka, J. S. (2023). Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir Perkotaan di Kota Tarakan. JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN, 1(1). Diambil dari https://jureka.fekonubt.net/index.php/jureka/article/view/22